Sudut Baca VS Hotspot
9:54 PM
admin
, Posted in
Karya Kami
,
0 Comments
Sungguh menarik saat membaca apa yang disampaikan oleh Bonari Nabobenar dalam opininya yang dimuat di harian Jawapos hari Selasa (18/03) kemarin. Dalam opininya tersebut Bonari seolah-olah (atau memang ?) mengajak pembaca untuk memilih mana yang lebih penting antara hotspotisasi yang saat ini gencar dilakukan Pemkot dengan penyediaan sudut baca di kota Surabaya.
Bagi saya pribadi, sebagai seorang pustakawati tentu akan memilih kedua-duanya karena sama-sama penting.
Bagi saya pribadi, sebagai seorang pustakawati tentu akan memilih kedua-duanya karena sama-sama penting.
Tapi jika harus memilih salah satu, tentu saya memilih penyediaan sudut baca jauh lebih penting dari pada program hotspotisasi. Karena saya melihat bahwa menyediakan fasilitas yang mencerdaskan warganya seperti sudut baca merupakan sesuatu tanggung jawab yang mutlak bagi pemerintah kota Surabaya.
Meski hal tersebut sebetulnya tanggung jawab bersama, hingga saat ini setahu saya belum banyak pihak swasta yang mau membuka sudut baca. Seperti misal pak Kartono, mantan mucikari yang kini membuka taman bacaan Kawan Kami dilokalisasi Dolly. Bandingkan dengan fasilitas hotspot yang sudah banyak disediakan berbagai pihak. Mulai dari hotel-hotel, café di Mall yang bertebaran di seantero kota Surabaya hingga Stasiun Pasar Turi tak luput dari fasilitas hotspost tersebut. Tapi apakah di kawasan tersebut tersedia fasilitas sudut baca ? anda bisa menjawab semua./Mara
0 Response to "Sudut Baca VS Hotspot"
Post a Comment